Blog
analisa usaha keripik tempe, etimasi biaya, ide bisnis keripik, ide usaha, ide usaha tempe, keripik tempe gurih, keripik tempe pedas, laba usaha keripik tempe, oalahn tempe, olagan tempe crispy, olahan tempe kekinian, peluang usaha, resep olahan tempe, tempe crispy, usaha keripik tempe
Tesa Iklas Saputri
Analisa Usaha Keripik Tempe Peluang Bisnis Menguntungkan
Analisa usaha keripik tempe penting dilakukan agar perencanaan produksi, pemasaran, dan pengelolaan keuangan bisa lebih tepat dan efisien.
Keripik tempe pedas yang gurih dan renyah cocok dijual sebagai camilan harian maupun oleh-oleh, sehingga peluang keuntungan dan perkembangan usaha menjadi lebih besar.
Analisa Usaha Keripik Tempe Pedas

Usaha keripik tempe pedas menawarkan peluang bisnis menjanjikan karena rasanya yang gurih, renyah, dan pedas, disukai banyak orang. Camilan ini cocok dijual sebagai snack harian maupun oleh-oleh, sehingga pasar potensialnya cukup luas.
Memulai usaha ini bisa dilakukan dengan modal terjangkau dan perencanaan yang tepat. Strategi produksi dan pemasaran yang matang akan membantu usaha tetap stabil dan menguntungkan.
1. Investasi Awal Usaha Keripik Tempe Pedas
Investasi awal sangat penting sebelum memulai usaha keripik tempe pedas. Dana ini digunakan untuk membeli peralatan seperti mesin perajang tempe, wajan, etalase, kursi, dan perlengkapan lainnya, dengan mempertimbangkan masa pakai setiap alat agar pengeluaran tetap terkendali.
Investasi yang tepat mempermudah jalannya bisnis dan mendukung kelancaran produksi. Contohnya, mesin perajang tempe mempercepat proses pengirisan sehingga hasilnya seragam, lebih renyah, dan menarik bagi konsumen.
| Peralatan | Harga (Rp) | Keterangan |
|---|---|---|
| Etalase/gerobak | 1.028.000 | Digunakan untuk display keripik tempe |
| Kursi | 449.000 | Untuk tempat duduk penjual dan pelanggan |
| Kompor dan gas | 314.000 | Digunakan untuk proses penggorengan |
| Wajan | 244.500 | Untuk menggoreng tempe pedas |
| Nampan dan serbet | 73.500 | Peralatan pendukung pengemasan |
| Mesin perajang tempe | 7.102.500 | Membantu proses perajangan tempe lebih cepat |
| Mesin hand sealer | 314.500 | Menutup kemasan agar keripik tetap renyah |
| Pisau | 52.500 | Alat tambahan pemotongan tempe |
| Wadah | 123.500 | Menyimpan bahan atau produk sementara |
| Peralatan tambahan lainnya | 33.500 | Alat pendukung lainnya |
| Jumlah Investasi | 9.735.500 | Total biaya investasi awal |
2. Biaya Operasional Bulanan
Mengatur biaya operasional bulanan sangat penting untuk menjaga kestabilan keuangan usaha keripik tempe pedas. Biaya operasional terbagi menjadi biaya tetap seperti penyusutan peralatan dan gaji karyawan, serta biaya variabel seperti bahan baku, minyak goreng, dan pembungkus.
Dengan perhitungan yang tepat, pemilik usaha bisa memantau pengeluaran harian dan menyesuaikan strategi produksi. Perencanaan biaya ini juga membantu menentukan harga jual yang kompetitif, tetap menjaga kualitas keripik, dan memastikan laba bulanan stabil.
| No | Biaya Operasional | Keterangan | Jumlah / Bulan (Rp) |
|---|---|---|---|
| 1 | Tempe 182 kg | 1 kg x Rp 182.000 x 30 hari | 5.460.000 |
| 2 | Minyak goreng 94 kg | 1 kg x Rp 94.000 x 30 hari | 2.820.000 |
| 3 | Tepung terigu 38 kg | 1 kg x Rp 38.000 x 30 hari | 1.140.000 |
| 4 | Tepung tapioca 29 kg | 1 kg x Rp 29.000 x 30 hari | 870.000 |
| 5 | Cabai bubuk | 1 bulan | 630.000 |
| 6 | Tepung beras | 1 bulan | 540.000 |
| 7 | Garam | 1 bulan | 90.000 |
| 8 | Cabai merah besar | 1 bulan | 540.000 |
| 9 | Merica bubuk | 1 bulan | 150.000 |
| 10 | Baking powder | 1 bulan | 150.000 |
| 11 | Kaldu ayam bubuk | 1 bulan | 210.000 |
| 12 | Pembungkus | 1 bulan | 570.000 |
| 13 | Gas LPG | 1 bulan | 525.000 |
| 14 | Sewa tempat | 1 bulan | 450.000 |
| 15 | Air dan listrik | 1 bulan | 405.000 |
| Total Biaya Operasional | 15.357.500 | ||
3. Pendapatan Usaha Keripik Tempe Pedas
Pendapatan usaha diperoleh dari penjualan keripik tempe pedas setiap hari. Dengan target penjualan realistis dan harga per bungkus terjangkau, produk ini diminati oleh berbagai kalangan, baik sebagai camilan harian maupun oleh-oleh.
Memantau pendapatan secara rutin memungkinkan pemilik usaha menilai performa bisnis dan menentukan strategi pemasaran. Jika permintaan meningkat, produksi dapat ditingkatkan untuk menyesuaikan target, sehingga peluang keuntungan lebih besar bisa dimaksimalkan.
Estimasi Pendapatan per Bulan
-
Penjualan per hari: 120 bungkus x Rp 5.000 = Rp 600.000
-
Penjualan per bulan (30 hari): Rp 600.000 x 30 = Rp 18.000.000
4. Perkiraan Laba Bersih dan Balik Modal
Laba bersih bisa diperoleh dengan mengurangkan total biaya operasional dari total pendapatan.Dengan demikian: Rp 18.000.000 – Rp 15.357.500 = Rp 2.642.500
Analisa laba juga membantu menghitung perkiraan balik modal. Dengan total investasi Rp 9.735.500 dan laba bersih Rp 2.642.500 per bulan, modal awal diperkirakan kembali dalam waktu 4 bulan, sehingga usaha keripik tempe pedas sangat menguntungkan.
Usaha keripik tempe pedas terbukti menguntungkan dengan modal terjangkau dan perencanaan yang tepat, menawarkan peluang laba stabil serta balik modal cepat dalam waktu sekitar 4 bulan.


Post Comment