Analisa Usaha Keripik Tempe Peluang Bisnis Menguntungkan

analisa usaha keripik tempe

Analisa usaha keripik tempe penting dilakukan agar perencanaan produksi, pemasaran, dan pengelolaan keuangan bisa lebih tepat dan efisien.

Keripik tempe pedas yang gurih dan renyah cocok dijual sebagai camilan harian maupun oleh-oleh, sehingga peluang keuntungan dan perkembangan usaha menjadi lebih besar.

Analisa Usaha Keripik Tempe Pedas

analisa usaha keripik tempe

Usaha keripik tempe pedas menawarkan peluang bisnis menjanjikan karena rasanya yang gurih, renyah, dan pedas, disukai banyak orang. Camilan ini cocok dijual sebagai snack harian maupun oleh-oleh, sehingga pasar potensialnya cukup luas.

Memulai usaha ini bisa dilakukan dengan modal terjangkau dan perencanaan yang tepat. Strategi produksi dan pemasaran yang matang akan membantu usaha tetap stabil dan menguntungkan.

1. Investasi Awal Usaha Keripik Tempe Pedas

Investasi awal sangat penting sebelum memulai usaha keripik tempe pedas. Dana ini digunakan untuk membeli peralatan seperti mesin perajang tempe, wajan, etalase, kursi, dan perlengkapan lainnya, dengan mempertimbangkan masa pakai setiap alat agar pengeluaran tetap terkendali.

Investasi yang tepat mempermudah jalannya bisnis dan mendukung kelancaran produksi. Contohnya, mesin perajang tempe mempercepat proses pengirisan sehingga hasilnya seragam, lebih renyah, dan menarik bagi konsumen.

Peralatan Harga (Rp) Keterangan
Etalase/gerobak 1.028.000 Digunakan untuk display keripik tempe
Kursi 449.000 Untuk tempat duduk penjual dan pelanggan
Kompor dan gas 314.000 Digunakan untuk proses penggorengan
Wajan 244.500 Untuk menggoreng tempe pedas
Nampan dan serbet 73.500 Peralatan pendukung pengemasan
Mesin perajang tempe 7.102.500 Membantu proses perajangan tempe lebih cepat
Mesin hand sealer 314.500 Menutup kemasan agar keripik tetap renyah
Pisau 52.500 Alat tambahan pemotongan tempe
Wadah 123.500 Menyimpan bahan atau produk sementara
Peralatan tambahan lainnya 33.500 Alat pendukung lainnya
Jumlah Investasi 9.735.500 Total biaya investasi awal

2. Biaya Operasional Bulanan

Mengatur biaya operasional bulanan sangat penting untuk menjaga kestabilan keuangan usaha keripik tempe pedas. Biaya operasional terbagi menjadi biaya tetap seperti penyusutan peralatan dan gaji karyawan, serta biaya variabel seperti bahan baku, minyak goreng, dan pembungkus.

Dengan perhitungan yang tepat, pemilik usaha bisa memantau pengeluaran harian dan menyesuaikan strategi produksi. Perencanaan biaya ini juga membantu menentukan harga jual yang kompetitif, tetap menjaga kualitas keripik, dan memastikan laba bulanan stabil.

No Biaya Operasional Keterangan Jumlah / Bulan (Rp)
1 Tempe 182 kg 1 kg x Rp 182.000 x 30 hari 5.460.000
2 Minyak goreng 94 kg 1 kg x Rp 94.000 x 30 hari 2.820.000
3 Tepung terigu 38 kg 1 kg x Rp 38.000 x 30 hari 1.140.000
4 Tepung tapioca 29 kg 1 kg x Rp 29.000 x 30 hari 870.000
5 Cabai bubuk 1 bulan 630.000
6 Tepung beras 1 bulan 540.000
7 Garam 1 bulan 90.000
8 Cabai merah besar 1 bulan 540.000
9 Merica bubuk 1 bulan 150.000
10 Baking powder 1 bulan 150.000
11 Kaldu ayam bubuk 1 bulan 210.000
12 Pembungkus 1 bulan 570.000
13 Gas LPG 1 bulan 525.000
14 Sewa tempat 1 bulan 450.000
15 Air dan listrik 1 bulan 405.000
Total Biaya Operasional 15.357.500

3. Pendapatan Usaha Keripik Tempe Pedas

Pendapatan usaha diperoleh dari penjualan keripik tempe pedas setiap hari. Dengan target penjualan realistis dan harga per bungkus terjangkau, produk ini diminati oleh berbagai kalangan, baik sebagai camilan harian maupun oleh-oleh.

Memantau pendapatan secara rutin memungkinkan pemilik usaha menilai performa bisnis dan menentukan strategi pemasaran. Jika permintaan meningkat, produksi dapat ditingkatkan untuk menyesuaikan target, sehingga peluang keuntungan lebih besar bisa dimaksimalkan.

Estimasi Pendapatan per Bulan

  • Penjualan per hari: 120 bungkus x Rp 5.000 = Rp 600.000

  • Penjualan per bulan (30 hari): Rp 600.000 x 30 = Rp 18.000.000

4. Perkiraan Laba Bersih dan Balik Modal

Laba bersih bisa diperoleh dengan mengurangkan total biaya operasional dari total pendapatan.Dengan demikian: Rp 18.000.000 – Rp 15.357.500 = Rp 2.642.500

Analisa laba juga membantu menghitung perkiraan balik modal. Dengan total investasi Rp 9.735.500 dan laba bersih Rp 2.642.500 per bulan, modal awal diperkirakan kembali dalam waktu 4 bulan, sehingga usaha keripik tempe pedas sangat menguntungkan.

Usaha keripik tempe pedas terbukti menguntungkan dengan modal terjangkau dan perencanaan yang tepat, menawarkan peluang laba stabil serta balik modal cepat dalam waktu sekitar 4 bulan.

Post Comment